ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Rabu, 17 Juni 2009

Kisah Nabiyyuna Ibrahim As dan Seekor Katak

Allah Swt menuntun hamba-hamba-Nya kepada kemuliaan, maka jadikan hari-hari kita terus mendekat kepada hal-hal yang mulia. Kita memahami bagaimana Allah Swt memuliakan hamba-hamba-Nya yang memperjuangkan hal-hal yang diridhai Allah Swt... Saya ambilkan satu penyampaian ketika Nabiyullah Ibrahim as diriwayatkan oleh Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari bahwa ketika Nabiyullah Ibrahim as ini sudah siap dibakar oleh raja Namrud karena menghancurkan semua berhala dan menggantungkan kapak yang menghancurkan semua berhala, pada berhala yang paling besar. Maka rakyat sudah tahu ini adalah pasti perbuatan Nabiyullah Ibrahim as, maka murkalah raja Namrud dan memerintahkan bala tentaranya untuk menangkap Nabiyullah Ibrahim as dan berniat untuk membakarnya hidup-hidup.

Ketika kayu-kayu bakar sudah ditumpukkan disekitar Nabiyullah Ibrahim as bagaikan bukit yang besar maka disaat itu, Rasulullah Saw menyampaikan riwayat cerita ini sebagaimana dijelaskan didalam Fathul Baari Al Masykur, bahwa langit dan bumi dan malaikat berdoa kepada Allah Swt. "Wahai Allah kekasih-Mu itu Ibrahim mau dibakar", maka Allah Swt menjawab, "Aku lebih tahu dari pada mereka alam semesta". Wahai alam semesta, wahai gunung, wahai malaikat, jika Ibrahim meminta bantuan kepada kalian, memerintah kalian maka taati, perintah Allah Swt. Nabiyullah Ibrahim berdoa "wahai, Allah Engkau Maha Tunggal di langit dan bumi, aku ini sendiri di muka bumi, tidak ada manusia menyembah-Mu selain aku di muka bumi ini, di dunia ini". Saat itu belum punya umat, Nabiyullah Ibrahim as masih dalam kesendirian. Engkau Maha Tunggal ya Rabb dan aku sendiri di bumi ini, tidak ada satu pun yang menyembah-Mu di muka bumi. "Hasbiyallahu wani'mal wakiil" cukup bagiku Engkau wahai Allah dari pada hal-hal yang perlu kuminta perlindungan. Demikian doa Nabiyullah Ibrahim as kepada Allah Swt.

Maka Allah Swt melihat api Namrud dinyalahkan, maka Allah Swt memerintahkan, "kuuniy bardan wa salaaman ala ibrahim...", (Q.S. Al Anbiya 69) "Wahai api jadilah kau sejuk dan membawa kesejahteraan atas Ibrahim as...". Kita lihat bagaimana mesranya doa Nabiyullah Ibrahim as kepada Allah Swt. Bagaimana pasrah dirinya Nabiyullah Ibrahim as kepada Allah, "Khalilullah" (kekasih Allah).

Kita lihat riwayat yang berkaitan dengan ini. Diriwayatkan didalam riwayat yang tsigah bahwa Allah Swt menyaksikan seekor katak yang mengisi air di mulutnya dan melompat-lompat mendekat kepada Nabiyullah Ibrahim as dan menyemburkan air dari mulutnya ke gunung api yang membakar Nabiyullah Ibrahim as. Apa artinya perbuatan seekor katak? ia kembali lagi mengambil air, menaruh air di mulutnya, dan melompat-lompat lagi mendekati api dan menyemburkannya lagi.

Seribu kalipun sang katak berbuat seperti ini tidak akan mampu memadamkannya. "Tapi perbuatan yang sia-sia yang dilakukan seekor katak itu, tidaklah dan bukanlah hal yang sia-sia di mata Allah Swt". Atas usahanya tersebut, Allah haramkan semua katak untuk dibunuh hingga akhir zaman. Ini gara-gara perbuatan satu ekor katak. Diriwayatkan didalam Sunan Al Kubra oleh Al Imam Baihaqi dan riwayat Imam Nasa'i dan riwayat Imam Abi Daud dengan riwayat hasan dan riwayat yang shahih bahwa Rasulullah Saw melarang membunuh katak.

Datang seseorang berkata kepada Rasulullah Saw, "ya Rasulullah kami ingin menjadikan obat dari hewan katak boleh tidak?", dilarang oleh Nabi Saw. Jangan membunuh katak.

Subhanallah!!

Kenapa? karena cintanya katak kepada Khalilullah (Nabiyullah Ibrahim as). Padahal perbuatannya sia-sia tidak bisa memadamkan api itu, dan Allah Swt sudah menolongnya tanpa perlu katak ini menyemburkan air, tapi usahanya, walaupun ia tahu perbuatannya itu tidak akan merubah sesuatu tapi niatnya didalam hati seekor katak yang demikian kecil, Rabbul Alamin melihat dan memerintahkan semua Nabi untuk melarang umatnya membunuh katak.

Kalau seekor katak mendapatkan penghargaan diharamkan untuk dibunuh seluruh bangsanya hingga akhir zaman hanya karena mengumpulkan air di mulutnya untuk memadamkan api yang akan melumat tubuh Nabiyuna Ibrahim as. Renungilah kelembutan dan penghargaan Allah Swt ini.
Renungilah didalam jiwa masing-masing, renungilah segalanya betapa Allah Swt menghargai orang-orang yang mau perduli atas hamba-hamba yang dicintai Allah Swt.

ini adalah riwayat yang diceritakan oleh Rasulullahu Saw dalam kitab Fathul baari bisyarah shahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Ibn Hajar dan diriwayatkan juga didalam Sunan Al-Kubra oleh Al- Imam Baihaqi dan diriwayatkan pula oleh Imam Nasa'i dan Imam Abi Daud dengan riwayat yang Hasan dah Shahih.



Tidak ada komentar:

Dokumentasi Isra Mi'raj 1429 H